Tes Rekrutmen Kerja

Cara Mengerjakan Tes Koran Saat Proses Rekrutmen Kerja

Calon pekerja sedang mengerjakan tes koran

Tes koran merupakan salah satu tes dalam proses rekrutmen pekerjaan. Dinamai demikian karena tes ini dikerjakan dalam sebuah kertas berukuran koran dengan berisi angka yang tersusun atas bawah. Tes ini digunakan perusahaan untuk menilai kinerja seseorang. Cari tahu lebih lanjut seputar tes koran dan cara mengerjakannya berikut ini, yuk.

Apa itu Tes Koran?

Tes koran adalah salah satu jenis tes psikotes yang terdiri dari deretan angka pada sebuah kertas dengan ukuran sebesar koran. Tes koran berguna untuk mengetahui ada tidaknya 4 aspek utama dalam diri seseorang, yaitu kemampuan bekerja dengan cepat, ketelitian, kestabilan emosi dan konsentrasi, dan terakhir daya tahan seseorang untuk tetap bisa fokus bekerja dalam situasi penuh tekanan. 

Tes koran juga biasa dikenal dengan istilah Tes Kraepelin dan Tes Pauli. Tes Kraepelin dikerjakan dalam kertas ukuran A4, sedangkan tes Pauli dikerjakan dalam ukuran koran atau A3.

Cara Mengerjakan Tes Koran

Setelah mengetahui penjelasan mengenai tes koran. Hal selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah cara mengerjakannya berikut ini.

1. Perbanyak Latihan Sebagai Persiapan

Lakukan persiapan beberapa hari sebelum jadwal tes koran dengan latihan soal-soal. Semakin sering latihan, semakin kamu terbiasa dan akhirnya semakin cepat kamu bisa menyelesaikan perhitungan soal tes koran dengan benar. 

2. Tenang & Berkonsentrasi

Tetap tenang dan berkonsentrasi penuh begitu tiba waktunya tes koran. Percaya diri saja kalau kamu mampu mengerjakan soal dengan baik, apalagi sebelumnya kamu sudah berlatih.

3. Tuliskan Identitas dan Nama

Pastikan langsung menuliskan nama dan identitas diri yang diminta begitu menerima lembar soal. Jangan sampai kamu gagal hanya gara-gara lupa menuliskan namamu.

4. Dengarkan Instruksi Penguji

Dengarkan instruksi penguji terkait aturan pengerjaan soal tes koran. Jangan sampai kamu salah mengerjakan karena tidak mendengarkan instruksi yang diminta. Misalnya ketika diminta memberikan garis saat penguji memberi perintah.

5. Tuliskan Digit Terakhir Hasil Penjumlahan Saat Menuliskan Jawaban 

Mulailah menjumlahkan dua angka pada kolom pertama dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas sesuai instruksi penguji. Jika hasil penjumlahan 2 digit, misalnya 4 + 6 = 10, maka angka yang ditulis adalah angka yang belakang, yaitu “0”. Tulis angka jawaban di samping dua angka yang sudah dijumlahkan.

6. Pindah saat Diminta Pindah

Ketika terdengar penguji memintamu “Pindah” atau “Ganti”, langsung pindah ke kolom berikutnya. Jangan memaksakan diri menyelesaikan kolom pertama, ya, nanti kamu akan semakin tertinggal saat menyelesaikan kolom-kolom lainnya.

Tujuan Adanya Tes Koran

Ada 4 aspek utama di dalam diri seseorang yang hendak digali melalui hasil tes koran. Keempat aspek tersebut, yaitu:

  1. Kecepatan dalam bekerja, termasuk mengetahui manajemen waktu dalam mengerjakan sesuatu dan tempo kerja seseorang.
  2. Ketelitian dan kemampuan seseorang berkonsentrasi saat bekerja.
  3. Kestabilan emosi dalam mengerjakan sesuatu, termasuk mengerjakan sesuatu yang membosankan, kurang menyenangkan, atau bekerja dengan waktu yang sangat terbatas.
  4. Aspek ketahanan juga menjadi salah satu penilaian dalam tes koran untuk mencari tahu daya tahan seseorang terhadap tekanan kerja. Hal ini karena tidak semua orang mampu bekerja di bawah tekanan, dengan load pekerjaan yang banyak dan waktu pengerjaan yang sangat singkat.

Perbedaan Tes Pauli dan Tes Kraepelin

Kalau kamu bertanya, apa sih bedanya tes koran dengan tes Pauli dan tes Kraepelin? Nah, sebenarnya tampilan tes Pauli dan tes Kraepelin yang seperti koran, membuat muncul penyebutan nama tes koran. Dengan kata lain, tes Pauli dan tes Kraepelin dikenal pula dengan nama tes koran. 

Meski sama-sama dikenal dengan nama tes koran, tes Pauli dan tes Kraepelin memiliki perbedaan, lho. Berikut perbedaan tes Pauli dan tes Kraepelin:

Perbedaan Berdasarkan Awal Penciptaan

Tes Kraepelin ditemukan oleh Emilie Kraepelin, seorang psikiater Jerman, sebagai alat bantu diagnosis gangguan psikis pada seseorang, seperti gangguan demensia. 

Tes Pauli dikembangkan oleh Richard Pauli, Vanmethod, dan Wilhelm Arnold dari tes Kraepelin dengan tujuan untuk mengukur kecepatan dan akurasi penjumlahan dasar matematika. Tes Pauli akhirnya menjadi standarisasi untuk tes kepribadian.

Perbedaan Berdasarkan Cara Penjumlahan Angka

Penjumlahan angka dalam tes Kraepelin dari bawah ke atas, sedangkan dalam tes Pauli penjumlahan dilakukan dari atas ke bawah. Untuk memastikan jenis tes koran yang sedang kamu ikuti, apakah tes Kraepelin atau tes Pauli, dengarkan instruksi penguji dengan seksama.

Perbedaan Berdasarkan Waktu Pengerjaan

Waktu pengerjaan tes Kraepelin lebih singkat, antara 10-20 menit, sedangkan untuk tes Pauli waktunya lebih banyak, yaitu sekitar 60 menit.

Perbedaan Berdasarkan Lembar Soal

Tes koran berjenis tes Kraepelin lembar soalnya seukuran kertas A4 atau Folio, sementara tes Pauli lembar soalnya seperti koran atau minimal berukuran A3.

Tes koran memang unik dan butuh dipelajari dalam waktu yang tidak singkat. Namun, mudah-mudahan tips di atas bisa membantumu lebih cepat memahaminya, ya!

Kamu bisa juga mempelajari tes Kraepelin, psikotes yang sering muncul dan berisikan penjumlahan angka dengan susunan acak. Pelajari tipsnya di artikel berikut: Apa Itu Tes Kraepelin? Tujuan dan Cara Mengerjakannya