Mendapatkan kandidat tenaga kerja yang tepat dan memiliki kualifikasi sesuai harapan sudah tentu menjadi tujuan perusahaan saat menyelenggarakan proses rekrutmen. Tetapi dengan banyaknya resume dan surat lamaran kerja yang masuk, menemukan kandidat potensial tidak semudah kelihatannya. Lalu, bagaimana cara melakukan wawancara kandidat pekerja secara efektif dan cepat? Apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan? Simak jawabannya di sini, yuk.
1. Pahami Job Specification & Job Description
Sebelum memulai sesi interview kerja, alangkah baiknya kamu mempelajari job specification (spesifikasi pekerjaan) dan job description (deskripsi pekerjaan) secara detail sampai kamu benar-benar paham. Dengan memahami spesifikasi dan deskripsi pekerjaan, kamu jadi lebih mudah mengetahui kualifikasi apa saja yang harus ada pada kandidat. Nantinya, pengetahuan ini juga akan memudahkan kamu dalam menyiapkan daftar pertanyaan wawancara dan melakukan proses seleksi, mana kandidat potensial sesuai kebutuhan perusahaan dan mana yang tidak.
2. Pelajari CV dan Portofolio Kandidat
Jangan terburu-buru melakukan pemanggilan kandidat pelamar kerja untuk interview, apalagi jika jumlah pelamar kerja yang memasukkan lamaran kerja sangat banyak. Kalau hal ini yang kamu lakukan, kamu akan membuang banyak waktu, tenaga, dan juga biaya rekrutmen.
Alangkah baiknya, semua CV dan portofolio kandidat yang masuk diseleksi terlebih dahulu. Kelompokkan setiap kandidat berdasarkan kualifikasi, riwayat pendidikan dan keahlian yang dimiliki, juga pengalaman kerja jika ada. Selain itu, amati mana saja kandidat yang memiliki skill tertentu dan terlihat menonjol dibandingkan kandidat lainnya.
Catat semua hal yang ingin kamu tahu dan belum tercantum dalam CV maupun portofolio. Catatan ini nanti bisa kamu gunakan untuk menyusun pertanyaan yang akan ditanyakan saat interview kerja. Jangan lupa untuk melihat media sosial masing-masing kandidat untuk mempelajari kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari, ya. Jika sudah menemukan kandidat potensial sesuai jumlah yang ditentukan, lakukan pemanggilan kandidat untuk validasi data melalui proses wawancara/interview kerja.
3. Persiapkan Pertanyaan
Berdasarkan seluruh informasi yang sudah kamu miliki, siapkan daftar pertanyaan beberapa hari sebelum penyelenggaraan interview kerja. Kamu bisa membagi pertanyaan berdasarkan kategori sesuai kebutuhan informasi yang ingin kamu tahu, misalnya pertanyaan umum untuk mengetahui informasi dasar, kemudian pertanyaan spesifik terkait keunggulan dan keahlian lain yang mereka miliki. Jangan lupa, tanyakan pula kontribusi secara positif seperti apa yang bisa mereka berikan untuk perusahaan. Dorong kandidat untuk memberikan jawaban spesifik, sehingga kamu bisa melihat keseriusan mereka untuk mendapatkan posisi yang tersedia.
4. Buat Kandidat Nyaman untuk Mengurangi Stres
Dalam proses interview kerja, wajar jika kandidat mereka stres dan tegang, karena tahap ini akan menentukan nasib mereka, bisa diterima bekerja atau tidak. Ketika seseorang merasa stres dan gugup, biasanya cara berpikir, cara memberikan jawaban, bahkan gerak tubuhnya, jadi tidak optimal. Untuk itu, kamu sebagai pewawancara ada baiknya mengambil inisiatif untuk membuat kandidat merasa nyaman demi mengurangi tingkat stres yang mereka rasakan.
Caranya, bisa bisa menawarkan waktu wawancara berdasarkan kesiapan kandidat. Lalu ketika bertemu, kamu bisa memulai percakapan secara profesional, namun tetap santai. Sapalah mereka dengan ramah dan tak perlu juga menampilkan wajah galak, misalnya. Cara lain untuk mencairkan suasana, gunakan intonasi yang santai dan kalimat-kalimat yang bersahabat saat memulai percakapan.
Hal-hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan saat Interview Kandidat
1. Yang Boleh Dilakukan Saat Interview
Agar proses wawancara kerja berjalan lancar, berikut hal-hal yang boleh kamu lakukan selama interview kerja:
- Bantu kandidat untuk merasa nyaman dan tidak terlalu stres dengan sapaan ringan bernada bersahabat, kemudian ajukan pertanyaan ringan dulu. Misalnya, menanyakan kabar mereka hari ini, atau macet tidaknya perjalanan ke lokasi interview.
- Kamu bisa mengajukan pertanyaan lain di luar pertanyaan wajib yang biasanya dilakukan saat interview. Misalnya, ajukan pertanyaan tentang situasional atau perilaku dan bagaimana mereka menyikapinya. Tujuannya, untuk melihat cara pandang kandidat terhadap suatu peristiwa.
- Mempromosikan peran dan profil perusahaan setelah kamu yakin bahwa kandidat tersebut memang benar-benar potensial.
2. Yang Tidak boleh dilakukan Saat Interview
Jika sebelumnya mengenai hal-hal yang bisa dan boleh kamu lakukan saat interview, maka adapula hal-hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan untuk menghadapi sesi wawancara kandidat. Beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan, di antaranya:
- Tidak melakukan persiapan (tidak punya catatan penting terkait kandidat dan daftar pertanyaan yang mau diajukan)
- Tidak membaca detail informasi penting yang tercantum di CV, resume, atau portofolio kandidat yang mau diwawancarai.
- Melibatkan terlalu banyak rekan kerja dalam menghadapi interview kandidat. Memang, double hingga triple check bagus dilakukan, tetapi jika dilakukan berlebihan, hasilnya malah semakin biasa dan kamu jadi kesulitan memilih kandidat mana yang benar-benar berpotensi.
- Sedikit memaksakan kandidat untuk menerima budaya kerja perusahaan atau kesesuaian budaya lainnya (misalnya cara berpakaian, cara berpenampilan, cara menjawab pertanyaan). Ingat, setiap individu itu unik dan memiliki ciri khas sendiri. Selain itu, mereka juga membutuhkan adaptasi ketika harus masuk ke suatu perusahaan dengan budaya kerja yang belum tentu mereka kenal sebelumnya.
Nah, setelah mengetahui cara melakukan wawancara kerja. Saatnya bersiap melakukan surat penawaran kerja, apabila sudah ada kandidat terpilih agar bisa diproses ke tahap selanjutnya. Simak penjelasannya di sini yuk: Surat Penawaran Kerja Beserta Isi dan Contohnya