Dunia Kerja

Cara Membuat Portofolio Lamaran Kerja untuk Fresh Graduate

portofolio

Sebagai seorang fresh graduate, kamu tetap perlu membuat portofolio lho agar peluangmu diterima bekerja semakin besar. Cara membuatnya untuk fresh graduate memang ada sedikit perbedaan dibandingkan dengan portofolio pada umumnya, mengingat kamu belum memiliki pengalaman kerja. Meski begitu, kamu tetap bisa membuatnya setelah mengidentifikasi fokus bidang karir, mengumpulkan hasil mengerjakan tugas dan proyek, dan lain-lain. Cari tahu caranya dalam artikel ini, yuk.

Apa Itu Portofolio Lamaran Kerja?

Portofolio adalah kumpulan hasil karya terbaik yang pernah kamu buat dan menjadi bukti kalau kamu memang punya kemampuan di bidang/profesi tersebut. Misalnya kamu seorang penulis, maka kamu bisa mengumpulkan artikel-artikel terbaik yang pernah kamu tulis. Untuk kamu yang memiliki keterampilan di bidang desain web, maka kamu bisa mengumpulkan contoh tampilan website buatanmu.

Isi portofolio kerja, antara lain halaman judul, daftar isi, halaman identitas diri, lengkap dengan kontak yang bisa dihubungi. Lalu pada halaman selanjutnya, rangkum hasil karya terbaik yang pernah kamu buat, keterangan atau informasi singkat mengenai karya tersebut, dan sebagainya.

Cara Membuat Portofolio untuk Fresh Graduate

Nggak ada perbedaan bentuk portofolio untuk fresh graduate dengan orang yang sudah memiliki pengalaman kerja. Namun, kamu bisa menampilkan sisi kreatifmu untuk membuat kumpulan hasil karya yang menarik perhatian. Yuk, lanjutkan membaca untuk tahu caranya.

Tentukan Posisi yang Ingin Kamu Lamar

Sebelum membuat portofolio, ada baiknya kamu mengidentifikasi dan memahami fokus bidang karir yang ingin kamu tekuni. Misalnya, kamu ingin berkarir sebagai content writer, maka cari tahu tugas dan kewajiban seorang content writer.

Beberapa di antaranya, membuat content plan, keyword research, membuat outline tulisan, hasil tulisan, analisis performa artikel yang telah dibuat, cara melakukan optimasi konten, dan sebagainya.

Setelah mengetahui apa saja tugas content writer, kamu pun bisa mulai memilih apa saja yang perlu kamu tampilkan dalam portofolio, sekaligus memeriksa kembali, kamu memang punya kemampuan tersebut atau belum.

Kumpulkan Hasil Karya Terbaik dan Menyelesaikannya

Sebagai fresh graduate, kamu tentu mengikuti berbagai kegiatan kampus selama masa kuliah, kan? Nah, semua kegiatan tersebut termasuk pengalaman lho. Misalnya mengikuti lomba, organisasi kampus, penelitian bareng dosen, tugas-tugas kuliah, dan sebagainya.

Tinggal kamu cari dan pilih hasil pekerjaan untuk kamu masukkan dalam portofolio. Namun pastikan hanya yang terbaik dan relevan dengan posisi pekerjaan yang mau kamu lamar. Selain itu, sesuaikan juga antara skill dengan kualifikasi yang dibutuhkan pada bidang karir yang kamu pilih.

Contoh:

Untuk melamar sebagai content writer yang fokus menulis artikel untuk website. Kamu bisa menampilkan artikel-artikel yang pernah kamu tulis untuk proyek mading, hasil tulisan yang kamu ikutkan dalam lomba menulis dan meraih juara/penghargaan, hasil tulisan saat bikin press release untuk organisasi kampus, dan sebagainya.

Percantik dengan Kreativitasmu, Ya!

Agar portofolio kamu menarik perhatian rekruter, percantik dengan kreativitas yang kamu miliki. Misalnya dengan menentukan tema tertentu yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang dilamar.

Contoh:

Posisi yang dilamar: desain grafis.

Tema portofolio: graphic abstract

Maka buatlah background dan ornamen/dekorasi pada portofolio sesuai tema yang sudah kamu tentukan, termasuk pilihan warna yang mau digunakan. Ingat, indah dan menarik nggak harus berlebihan ya.

Pastikan Portofolio Bisa Diakses secara Online

Untuk meningkatkan kemungkinan kamu diterima bekerja, alangkah baiknya kamu juga membuat portofoliomu dalam bentuk digital sehingga bisa diakses secara online. Kamu bisa menggunakan website atau platform lain yang memungkinkan kamu menampilkan hasil karya terbaikmu. Atau, kamu bisa juga memanfaatkan Google Drive. Unggah file portofolio ke Gdrive, lalu cantumkan link aksesnya di surat lamaran kerja sehingga HRD bisa mengakses file tersebut.

Struktur Portofolio

Judul Halaman

Halaman judul yang menarik bisa jadi “pintu masuk” yang mengundang HRD untuk mencari tahu kemampuan dan hasil karyamu. Oleh karena itu, pastikan selain halaman judul, kamu juga mencantumkan nama lengkapmu, tanggal dan tahun pembuatan portofolio, fokus bidang karir yang kamu inginkan, serta beberapa hal penting yang HRD perlu tahu.

Struktur Portofolio

Daftar Isi

Bagian menarik lainnya yang bisa memancing rasa penasaran HRD untuk mencari tahu lebih banyak isi portofoliomu adalah bagian daftar isi. Maka, pastikan semua hal menarik yang terdapat dalam portofolio, kamu cantumkan di halaman ini beserta nomor halamannya.

Struktur Portofolio

Deskripsi Diri

Dalam portofolio harus ada identitas diri dalam bentuk deskripsi singkat yang menarik disertai fotomu. Deskripsi singkat pada halaman ini harus dapat menjelaskan latar belakangmu, fokus karir yang kamu inginkan, dan bidang kerja yang selama ini sudah kamu asah dan tekuni. Jangan lupa, tonjolkan keunggulan terkait skill dan keterampilan kamu secara singkat.

Contoh:

Struktur Portofolio

Bagian Isi

Bagian isi portofolio menjadi bagian penting yang butuh perhatian khusus dalam pembuatannya. Untuk itu, buatlah yang menarik, rapi, dan tetap simple. Jika ada 2 bagian besar yang ingin kamu fokuskan, maka buat saja pada halaman terpisah. Misalnya:

  • Memorable Project berisi hasil karya yang pernah mendapatkan penghargaan.
  • Writer’s Journey berisi tulisan yang sudah tayang di beberapa media terkenal.

Struktur Portofolio

Piagam dan Sertifikat

Pada bagian ini, masukkan Expert Courses & Certification yang khusus menampilkan kursus, pelatihan, event, atau workshop yang pernah kamu ikuti. Selain itu bisa pula tambahkan sertifikat dan penghargaan yang kamu miliki dan relevan dengan posisi pekerjaan yang kamu inginkan. Oh ya, kalau kamu pernah jadi pengisi acara atau pembicara di suatu event, boleh lho mencantumkan foto dan piagam penghargaannya di halaman ini.

piagam dan sertifikat

Bagian Penutup

Pada halaman penutup jangan cuma menulis “The End” atau “Terima Kasih” saja. Lebih baik kamu ajak rekruter/HRD untuk segera menghubungi kamu. Kemudian tambahkan kontak yang bisa dihubungi, seperti nomor handphone, email, akun media sosial (LinkedIn), dan sebagainya.

Struktur Portofolio contact me

Kalau masih belum terbiasa dan masih merasa kesulitan saat mau membuat portofolio, kamu boleh kok membuatnya sambil melihat contoh hasil portofolio yang sudah jadi. Cek contohnya di sini yuk: Contoh Portofolio Lamaran Kerja.