Apakah kamu merasa grogi karena mau menghadapi sesi interview kerja? Nggak apa-apa, itu wajar kok, apalagi kalau kamu masih pemula. Hanya saja, jangan dibiarkan ya. Kamu perlu cari cara untuk mengatasi grogi tersebut, misalnya dengan melakukan persiapan sebaik mungkin, mengetahui apa saja yang perlu dilakukan, dan sebagainya. Cara-cara tersebut akan membantu kamu lebih tenang dan meredakan rasa grogi. Yuk, cari tahu lebih banyak cara mengatasi grogi bagi pemula yang mau menghadapi interview kerja di artikel ini.
1. Mempersiapkan Diri dengan Sebaik-baiknya
Melakukan persiapan matang beberapa hari sebelum sesi interview akan membuat kamu lebih tenang, percaya diri, dan nggak gampang grogi lagi. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan, antara lain mencari tahu tentang perusahaan sebanyak mungkin, mengenai visi dan misi, budaya kerja, profil perusahaan, produknya, layanan bisnisnya, dan sebagainya.
Kemudian, cari tahu juga deskripsi pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab untuk posisi yang kamu lamar, dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Selain itu, nggak ada salahnya kamu mencari sebanyak mungkin pertanyaan yang umum diajukan dalam wawancara kerja, cara menjawabnya, kemudian latihan tanya jawab.
Agar semakin percaya diri, kenakan pakaian terbaik yang sudah kamu siapkan sebelumnya. Periksa kembali kelengkapan dokumen jangan sampai ada yang tertinggal dan sediakan alat tulis untuk berjaga-jaga kalau dibutuhkan saat kamu berada di lokasi interview.
2. Sarapan Sebelum Interview
Sarapan sebelum wawancara kerja akan membantu diri kamu lebih tenang dan terhindar dari rasa lapar. Tahu nggak, rasa lapar yang muncul di tengah-tengah sesi wawancara bisa bikin semuanya berantakan. Mengapa? Sebab, rasa lapar itulah yang biasanya memicu munculnya rasa nggak nyaman, kekhawatiran yang berlebihan hingga dapat memicu stres. Sementara kalau kamu sarapan, mood-mu akan meningkat, begitu pun dengan rasa percaya dirimu, sehingga kamu lebih mampu menjawab setiap pertanyaan pewawancara.
Namun sarapannya jangan sembarangan ya. Hindari menu sarapan dengan kadar gula tinggi yang bisa menyebabkan rasa letih, dan membuat kamu nggak fokus selama wawancara berlangsung. Selain itu, hindari juga makan yang terlalu pedas atau asam, karena bisa menyebabkan sakit perut. Kebayang kan, akan sekacau apa jadinya saat lagi interview tahu-tahu kamu sakit perut?
3. Meminta Support dari Orang Terdekat
Memberitahu orang terdekat mengenai interview kerja yang akan kamu ikuti dan mintalah support atau dukungan dari mereka. Dukungan moral dan kata-kata positif yang kamu dapatkan dari orang terdekat akan membangun rasa optimis dan meningkatkan kepercayaan dirimu. Sementara dukungan spiritual, seperti doa dari orang tua, akan membuat hatimu lebih tenang.
4. Tenangkan Pikiran Sejenak
Cara terbaik untuk mengurangi ketegangan dan rasa grogi adalah dengan tidur yang cukup pada malam sebelum wawancara berlangsung. Itulah sebabnya, persiapan harus kamu lakukan jauh-jauh hari dan mulai H-1, kamu sudah nggak disibukkan dengan urusan dokumen, pakaian yang dikenakan, atau masih belajar tanya jawab.
Selain itu, hindari overthinking ya. Prinsipnya, kamu sudah melakukan persiapan terbaik, sisanya biarkan Tuhan yang bekerja. Hal ini cukup membantu dan biasanya akan membuat kamu tidur nyenyak.
Lalu ketika tiba harinya, berangkatlah beberapa jam lebih pagi supaya kamu bisa tiba 30 menit hingga satu jam sebelum sesi dimulai. Adanya jeda waktu sebelum berhadapan dengan rekruter akan memberi kamu kesempatan untuk bisa beristirahat sejenak. Kamu juga jadi punya waktu untuk mempersiapkan dirimu dan nggak sampai mengalami grogi.
5. Anggap Pewawancara Sebagai Teman
Cara lain agar nggak gampang grogi ketika tanya jawab dengan interviewer dengan menganggapnya sebagai teman. Dengan kata lain, coba posisikan pewawancara sebagai seorang teman yang baru kamu kenal, dan temanmu tersebut sedang mencari tahu tentang dirimu.
Cara ini cukup ampuh lho dan bisa bikin kamu nggak terlalu tegang dan jadi lebih tenang juga. Meski begitu, tetap ingat lho ya. Saat ini kamu bukan sedang nongkrong bareng temanmu, melainkan sedang mengikuti interview kerja. Jadi tetap utamakan profesionalitas, terutama dalam menjawab setiap pertanyaan pewawancara.
Selama sesi wawancara berlangsung, coba perhatikan setiap gestur dan cara rekruter berbicara denganmu. Jika secara perlahan suasana yang tadinya kaku mulai mencair, bisa jadi rekruter tertarik denganmu. Selain itu, ada tanda-tanda lain yang bisa jadi petunjuk kalau kamu sukses diterima bekerja. Mau tahu nggak? Kalau iya, simak artikel berikut ini ya: Tanda-tanda Sukses Diterima Bekerja.