Kompensasi adalah imbalan yang diberikan perusahaan atas kontribusi karyawan berupa uang tunai atau non-tunai. Kontribusi karyawan yang dimaksud bisa berupa durasi pengabdian, keahlian yang dimiliki, atau komitmen terhadap perusahaan. Sebagai HRD, sudah tentu kamu harus mengetahui kompensasi apa saja yang diterima karyawan. Nah, simak contoh kompensasi yang umum diberikan perusahaan pada penjelasan berikut ini.
Contoh Kompensasi Karyawan dari Perusahaan
Kompensasi Finansial
Kompensasi finansial secara langsung adalah imbalan untuk kinerja karyawan yang diberikan secara langsung berupa uang tunai, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan melalui pihak ketiga.
Secara langsung bisa berupa upah, gaji, tunjangan, insentif, atau bentuk lain yang bukan berupa benda maupun fasilitas. Karena berbentuk uang, maka kompensasi ini akan masuk dalam perhitungan penghasilan upah karyawan setiap bulan dan kena pemotongan pajak penghasilan (PPh 21).
Dan secara tidak langsung misalnya pemberian cuti kerja berbayar (karyawan bisa cuti tanpa pemotongan gaji dengan jumlah hari cutinya ditentukan perusahaan), program kesejahteraan sosial (asuransi kesehatan dan program pensiun), Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), atau bisa pula berbentuk fasilitas kantor (mobil perusahaan, rumah dinas, paket internet, dan sebagainya).
Kompensasi Non Finansial
Kompensasi non finansial adalah kompensasi yang tidak berbentuk uang maupun fasilitas, tetapi tetap memberikan dampak positif bagi karyawan.
Contohnya bisa berupa lingkungan kerja yang nyaman, budaya kerja perusahaan yang menyenangkan, program pelatihan untuk meningkatkan keahlian kerja, pengembangan karir, jenjang karir yang menjanjikan, tim kerja yang solid, jam kerja fleksibel, dan lain sebagainya.
Faktor yang Menentukan Kompensasi
Standar Industri
Dalam menentukan sebuah kompensasi, khususnya bagi karyawan baru. Ada pertimbangan yang umum dilakukan seperti membandingkan nominal yang diberikan calon perusahaan dan kompetitor untuk posisi yang sama. Dengan begitu, seorang karyawan mencoba mencari kompensasi yang ideal dengan menyesuaikan dengan standar industri.
Pengalaman
Perusahaan umumnya memiliki rentang nominal atau budget dalam memberikan kompensasi pada karyawan. Bagi kandidat yang memiliki banyak pengalaman, tentunya bisa mendapatkan tawaran kompensasi yang lebih tinggi.
Keahlian dan Kualifikasi
Faktor lain yang mempengaruhi sebuah kompensasi yang diterima adalah jika seorang karyawan memiliki kualifikasi tinggi misalnya dari segi pendidikan atau memiliki keahlian yang sudah terbukti kualitasnya.
Kondisi Keuangan Perusahaan
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar karyawan tidaklah sedikit, maka dari itu perusahaan harus memiliki budget yang sesuai. Jika perusahaan sedang memiliki kondisi finansial yang kuat, tentunya perusahaan bisa lebih leluasa dalam memberikan tawaran kompensasi pada karyawan.
Gaji Sebelumnya dan Gaji Rekan Kerja
Selain memperhatikan standar industri dalam memberikan kompensasi. Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memberikan tawaran kompensasi ialah gaji yang diterima karyawan di pekerjaan sebelumnya dan juga gaji rekan kerja dengan posisi yang sama di dalam perusahaan.
Ketersediaan Talent
Kompensasi selain dipengaruhi oleh kualifikasi dan pengalaman, bisa juga dipengaruhi oleh faktor tersedianya kandidat di pasar tenaga kerja. Misalnya, di industri teknologi dengan permintaan talent yang sangat tinggi, banyak perusahaan bersaing dalam memberikan kompensasi yang menarik demi mendapatkan karyawan yang diinginkan.
Kompensasi merupakan imbalan atas kinerja karyawan yang memberi dampak positif terhadap peningkatan produktivitas dan motivasi karyawan dalam bekerja. Selain pemberian kompensasi, perusahaan juga perlu memberi lembur bagi karyawan yang bekerja melebihi jam kerja seharusnya. Cari tahu lebih lengkap mengenai lembur di artikel berikut: Apa Itu Lembur? Ini Jenis-Jenis Lembur dan Aturannya.