Portofolio untuk melamar kerja berisi rangkuman prestasi, pengalaman, bukti karya, dan pencapaian yang pernah kamu raih. Membuat dokumentasi karya atau hasil kerja akan membantu kamu menampilkan kinerja terbaik secara profesional kepada calon perusahaan. Bisa dikatakan, portofolio jadi bukti kamu memang benar-benar memiliki keahlian tertentu yang sudah kamu jelaskan dalam CV. Agar bisa membuatnya, pelajari dulu contohnya di sini, yuk.
Contoh Portofolio Lamaran Kerja
1. Portofolio Desain Grafis
2. Portofolio Content Writer
3. Portofolio Copywriter
4. Portofolio Fotografi
Informasi yang Perlu Ada dalam Portofolio
Selain memasukkan biografi singkat terkait diri kamu, berikut 4 informasi lainnya yang penting untuk kamu tambahkan dalam portofolio.
1. Informasi Kontak
Menyertakan informasi kontak sudah tentu wajib kamu lakukan agar rekruter bisa langsung menghubungimu saat kamu lolos seleksi. Informasi kontak di sini meliputi nama lengkap (nama depan dan nama belakang), domisili, nomor telepon dan alamat email aktif. Kamu juga bisa menambahkan link situs/website, media sosial, atau rekam jejak karyamu secara online lainnya.
2. Keahlian yang Dimiliki
Ada baiknya, kamu mencantumkan daftar keahlian yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Misalnya, kamu melamar sebagai content writer, maka masukkan keahlian apa saja yang kamu miliki terkait profesi content writer (mampu menulis artikel dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan baik, paham editing, dan sebagainya). Perhatikan pula, apakah ada persyaratan khusus yang tercantum dalam informasi lowongan kerja. Jika ada, cantumkan kualifikasi sesuai persyaratan yang diminta.
3. Hasil Pekerjaan
Contoh karya atau hasil pekerjaan adalah elemen penting dalam membuat portofolio. Untuk itu, cantumkan beberapa hasil pekerjaan terbaik yang pernah kamu selesaikan beserta penjelasan lengkapnya, sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar. Ini menjadi bukti kalau kamu memang benar-benar memiliki keahlian dan pengalaman sesuai yang kamu cantumkan dalam dokumen lamaran kerja lainnya.
4. Pencapaian dan Penghargaan Profesional
Jika memiliki prestasi, pencapaian, atau pernah meraih penghargaan profesional, jangan segan untuk mencantumkannya. Hal ini bisa menjadi nilai tambah dan membuktikan kredibilitas kamu. Beberapa pencapaian yang bisa kamu tambahkan, misalnya penghargaan saat mengikuti kompetisi, promosi karir, atau proyek sukses lainnya. Sertakan juga judul penghargaan dan tanggal menerima penghargaan tersebut. Portofolio hanya memiliki empat informasi di atas karena, sebagian besar informasi terkait kualifikasi seseorang sudah disebutkan di dalam CV. Simak bedanya CV dan portofolio di artikel berikut yuk: Perbedaan CV dan Portofolio, Ternyata Saling Melengkapi Lho!
Siapa yang Membutuhkan Portofolio untuk Lamaran Kerja?
Biasanya, dokumentasi hasil kerja dibutuhkan untuk profesi yang berhubungan dengan produk visual. Contoh: desainer, seniman, penulis, fotografer, videografer, model, web developer, make up artist, dan lainnya.
Ketika menyertakan portofolio dalam berkas lamaran kerja, artinya kamu siap kalau rekruter butuh validasi bahwa semua yang tercantum memang benar hasil karyamu. Untuk itu, kamu perlu surat referensi kerja dari rekan kerja, teman, atau atasan. Simak contohnya di sini yuk: Contoh Surat Referensi Kerja.