Dalam proses rekrutmen, ada beberapa jenis aptitude test yang digunakan oleh perusahaan seperti numeric reasoning test, verbal reasoning test, inductive reasoning test, dan lain sebagainya. Cari tahu lebih banyak contoh aptitude test yang digunakan, yuk.
1. Numeric Reasoning Test
Tes penalaran numerik akan membantu mengukur tingkat kompetensi kandidat terkait pengambilan keputusan yang tepat menggunakan data numerik. Melalui tes ini, HRD akan mengetahui kemampuan kandidat dalam bekerja. Beberapa contoh tes penalaran numerik, yaitu:
- Aritmatika keuangan, seperti menghitung uang, pajak, untung rugi, hingga konversi mata uang.
- Seri angka berupa deret bilangan, bilangan rasional, dan aritmatika.
- Soal cerita yang berkaitan dengan hasil hitungan numerik.
- Grafik dan bagan.
2. Verbal Reasoning Test
Verbal reasoning test atau tes penalaran verbal adalah jenis aptitude test yang berguna untuk mencari tahu kemampuan kandidat dalam mencari dan mencerna suatu informasi, kemampuannya memahami kata-kata dan makna suatu bacaan, serta penarikan kesimpulan. Kemampuan penalaran verbal penting dalam dunia kerja karena berhubungan dengan kemampuan memahami instruksi dan tugas, berkomunikasi dengan orang lain, dan mengambil kesimpulan dari beragam informasi yang didapatkan.
3. Inductive Reasoning Test
Tes penalaran induktif banyak digunakan dalam proses rekrutmen. Tes ini dapat membantu perusahaan untuk mengukur kapasitas kandidat dalam berpikir secara konseptual dan analisis. Kandidat akan berusaha menemukan solusi terbaik meski berhadapan dengan informasi yang asing.
4. Logical Reasoning Test
Logical reasoning test atau tes penalaran logis biasanya berupa soal pilihan ganda. Kandidat akan diminta untuk memilih pola dan bentuk gambar yang paling tepat. Tes ini berguna untuk mencari tahu kemampuan kandidat dalam menemukan pemecahan masalah yang paling rasional melalui penafsiran pola dan bentuk.
5. Critical Thinking Test
Tes kemampuan berpikir kritis akan menghadapkan kandidat pada tes objektif berupa soal cerita pilihan ganda, essay, hingga gambar deret. Melalui tes ini, perusahaan bisa mengetahui kemampuan kandidat dalam melakukan evaluasi, memahami suatu ide atau gagasan yang rumit, serta kemampuan mengambil keputusan secara matang.
6. Deductive Reasoning Test
Tes penalaran deduktif dapat mengukur kemampuan kandidat ketika mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan. Secara tidak langsung, tes pengambilan kesimpulan melalui jawaban true, false, hingga ragu-ragu ini akan membantu kandidat mengenali situasi dengan lebih baik.
7. Situational Judgement Test
Tes penilaian situasional atau TPS bertujuan untuk mengenali kemampuan seseorang melalui gambaran nyata mereka dalam merespons berbagai situasi yang mungkin terjadi. Tes ini tak hanya berfokus pada pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki saja, namun juga untuk mencari tahu respons kandidat dan action yang akan dilakukannya.
Dengan memahami dan menerapkan aptitude test dalam proses rekrutmen, HRD jadi lebih mudah menentukan kandidat yang tepat dan kompeten sesuai kebutuhan perusahaan. Jika calon kandidat melewati semua rangkaian tes dengan hasil memuaskan, langkah selanjutnya adalah proses interview. Persiapkan sesi interview dengan membaca artikel berikut ini yuk: Bagaimana Cara Melakukan Wawancara Kandidat? Ini Jawabannya