Curriculum Vitae

CV: Sarana Efektif untuk Menjelaskan Kualifikasi Diri

Screening CV oleh rekruter

CV adalah dokumen pertama yang dilihat rekruter untuk mengetahui kualifikasi profesional yang kamu miliki. Nah, dokumen ini digunakan HRD sebagai screening awal untuk memilih dan menentukan mana kandidat pelamar yang bisa masuk ke tahap interview. 

Makanya, bikin CV itu harus berhati-hati. Kalau nggak, kamu bisa kehilangan kesempatan untuk ke tahap berikutnya. Nah biar kamu makin paham, lanjutin baca sampai habis untuk mendapatkan semua informasi yang penting untuk kamu tau, yuk.

Apa Itu Curriculum Vitae (CV)?

Curriculum Vitae (CV) bisa diartikan sebagai daftar riwayat hidup. Definisi CV adalah dokumen yang berisi ringkasan identitas pribadi, perjalanan karir, dan informasi yang diperlukan untuk melamar pekerjaan.

Mengapa Curriculum Vitae (CV) Penting untuk Melamar Pekerjaan?

Ketika perusahaan membuka lowongan pekerjaan, pasti akan ada ratusan, bahkan ribuan orang yang mengirimkan berkas lamaran pekerjaan. Nah, CV dan surat lamaran kerja menjadi screening awal HRD untuk memilih dan menentukan mana kandidat pelamar yang bisa masuk ke tahap selanjutnya dan mana yang tidak.

Oleh karena itu, kamu perlu membuat CV yang bagus, detail, tetapi tetap singkat, padat, dan jelas. Tujuannya, agar HRD melirik CV-mu dan kamu pun jadi punya peluang untuk dipanggil wawancara kerja. Agar kamu bisa memiliki CV yang berkualitas, simak panduan membuatnya di artikel berikut: Cara Membuat CV Biar Kamu Dihubungi untuk Interview

Apa Saja yang Perlu Dicantumkan dalam CV?

1.   Data Diri

Informasi atau data diri wajib kamu cantumkan dalam CV supaya HRD bisa mengenal kamu dan jadi lebih mudah jika ingin menghubungi kamu. Data diri, meliputi nama lengkap, alamat tempat tinggal, nomor telepon yang aktif dan bisa dihubungi, email aktif, dan link ke media sosial (LinkedIn) atau website. Dalam pemberian informasi data diri, kamu tidak perlu mencantumkan besaran gaji yang kamu inginkan, status pernikahan, ras, agama, nomor KTP/BPJS, atau alamat email yang lebay.

2.   Deskripsi Diri

Tuliskan deskripsi singkat tentang diri kamu dalam 3-5 kalimat dan highlight pengalaman terbaik kamu. Selain itu, pilih pula kemampuan atau keahlian kamu yang paling mumpuni sehingga bisa menarik perhatian HRD.

Contoh:

Sebagai lulusan S1 Teknik Arsitektur dari Universitas Gajah Mada, Darmawita Nurjaya tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan bisa diandalkan. Saya memiliki pengalaman magang di PT Pengembang Jaya Sentosa sebagai drafter, dan saat ini ingin mencari kerja agar bisa bertumbuh bersama (nama perusahaan yang dituju).

3.   Riwayat Pendidikan

Dalam menuliskan riwayat pendidikan di CV, kamu tidak perlu menuliskan dari jenjang SD, apalagi TK. Cukup cantumkan dua pendidikan terakhir yang paling relevan dengan job description pekerjaan baru. Boleh juga mencantumkan judul skripsi dan IPK untuk menarik perhatian rekruter.

Contoh:

Universitas Gajah Mada | Informasi Teknologi

Agustus 2000 – November 2004

Cum Laude dengan IPK 3,65

Judul Skripsi: Pemanfaatan Aplikasi dalam Penerapan Digital Marketing bagi Pertumbuhan UMKM di Indonesia

4.   Pengalaman Bekerja

Pengalaman magang maupun pengalaman bekerja bisa menjadi nilai tambah yang membuat kamu lebih unggul dibandingkan kandidat lain. Untuk itu, cantumkan saja 3 pengalaman bekerja atau magang terakhir, disertai nama perusahaan, job description, tahun dan lama bekerja. Bagus lagi kalau ada pencapaian yang bisa kamu cantumkan sehingga rekruter semakin yakin kalau kamu adalah kandidat potensial.

5.   Keahlian

Penting untuk mencantumkan keterampilan atau skill yang kamu miliki sehingga memudahkan HRD melihat kesesuaian kemampuan kamu dengan pekerjaan yang tersedia. Jadi, tambahkan hard skill dan soft skill yang kamu miliki, ya. Penulisan skill pada CV bisa dalam bentuk bullet point, deskripsi singkat, pengkategorian, atau dalam bentuk integrasi antara keterampilan dengan pengalaman bekerja sebelumnya.

Contoh hard skill pada CV:

  • Menguasai teknik digital marketing: Search Engine Optimization (SEO), Search Engine Marketing (SEM), Ads, Social Media Marketing.
  • Mampu mengoperasikan software produktivitas kerja: Trella, Monday.
  • Menguasai dengan baik Ahrefs, Moz, Semrush.
  • Memahami dan dapat bekerja dengan bahasa pemrograman Phyton, Java.

Contoh soft skill pada CV:

  • Analytical and Critical Thinking.
  • Problem solving.
  • Memiliki kreativitas tinggi dalam mencari solusi.
  • Mudah beradaptasi dan memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan.
  • Mampu berkomunikasi dengan baik.

6.   Kursus yang Relevan

Jika kamu rutin melakukan upgrade diri dengan mengikuti berbagai kursus, seminar, workshop, dan sebagainya, tak ada salahnya kamu cantumkan saja kursus yang relevan dengan bidang kerja atau posisi yang kamu lamar. Termasuk cantumkan poin-poin pembelajaran yang penting dan akan mendukung kinerja kamu dalam posisi yang saat ini kamu inginkan.

Contoh keterangan yang ada di dalam CV atau daftar riwayat hidup juga bisa kamu temukan di artikel berikut: Isi Daftar Riwayat Hidup dan Contohnya untuk Lamaran Kerja

Tips Membuat CV

1.   Gunakan Font yang Mudah Dibaca

Untuk membuat CV yang baik dan menarik perhatian HRD, pastikan kamu menggunakan font yang mudah dibaca oleh perekrut, bahkan saat mereka hanya melihat sekilas. Beberapa pilihan font yang bisa kamu gunakan untuk membuat CV, di antaranya, Arial, Times New Roman, Calibri, atau Helvetica dengan ukuran font 11 hingga 12.

2.   Pilih Warna yang Tepat

Walaupun kamu dituntut untuk membuat CV yang menarik perhatian HRD supaya mendapatkan peluang untuk menjadi kandidat potensial, tetap saja warna CV jangan sampai terlalu mencolok. Pilih warna yang menarik perhatian, tetapi tetap simple, memiliki perpaduan warna yang selaras, dan tidak berkesan berlebihan.

3.   Perhatikan Spasi dan Ukuran Tulisan

Ukuran tulisan dan spasi (jarak antar kata maupun antar kalimat) harus benar-benar diperhatikan ketika membuat CV. Jangan sampai spasi yang terlalu rapat malah membuat isi CV sulit terbaca. Selain itu, pilih dengan baik informasi apa saja yang perlu dimasukkan ke CV supaya CV tidak berkesan terlalu penuh dan informasi penting yang menjadi keunggulanmu tetap terbaca dengan baik oleh rekruter.

4.   Pastikan Tidak Ada Penulisan yang Salah

Kesalahan dalam penulisan sebenarnya wajar, tetapi jangan sampai salah ketik atau typo ada di CV kamu. Typo yang banyak di CV bisa memberi kesan kamu kurang teliti, kurang perhatian, atau bekerja asal-asalan. Ini berbahaya lho, karena bisa membuat kamu kehilangan kesempatan mendapatkan pekerjaan impian.

Itulah beberapa hal tentang Curriculum Vitae (CV) yang perlu kamu ketahui. CV turut menentukan apakah kamu akan dipertimbangkan untuk mengikuti tahap rekrutmen selanjutnya atau tidak. Jadi, jangan sembarangan membuat CV, ya.

Bagian paling awal dalam CV yang pertama kali diperhatikan oleh HRD adalah terkait informasi personal. Deskripsi diri yang menarik bisa menambah peluang HRD semakin tertarik mengenalmu lebih jauh lagi. Simak contoh penulisan deskripsi diri di artikel berikut: 14 Contoh Deskripsi Diri di CV yang Penting untuk Ditulis