Salah satu jenis tes psikologi yang sering digunakan dalam proses rekrutmen kerja adalah tes Kraepelin. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan seorang kandidat saat bekerja, dengan menggambarkan seberapa cepat sebuah tugas bisa dikerjakan dan seberapa efisien penyelesaian pekerjaan tersebut.
Agar kamu bisa lolos tes Kraepelin, pelajari lebih lanjut dalam artikel berikut ini, yuk.
Apa Itu Tes Kraepelin?
Kraepelin test atau tes Kraepelin adalah tes untuk mengetahui performa dan ketahanan kandidat dalam menyelesaikan tugas, kemampuan bekerja di bawah tekanan, juga untuk mengukur konsentrasi dan fokus dalam mengerjakan suatu pekerjaan dalam waktu singkat.
Tes Kraepelin sekilas mirip dengan tes Pauli sehingga kedua tes ini sama-sama dikenal sebagai tes koran. Meski bentuk soalnya mirip, yaitu berupa deretan angka dalam kolom-kolom yang harus dihitung dengan metode tertentu, tes Kraepelin berbeda dengan tes Pauli.
Pada tes Kraepelin, soal berbentuk deret angka yang disusun dalam 40 kolom pada kertas berukuran A4 atau Folio. Peserta tes harus menjumlahkan setiap angka secara urut dari bawah ke atas dalam waktu 20 menit. Kecepatan dalam mengerjakan soal, ketepatan jawaban, dan banyaknya soal yang dikerjakan, menentukan hasil tes.
Cara Mengerjakan Tes Kraepelin
Agar bisa lolos seleksi, berikut cara mengerjakan tes Kraepelin:
- Kenali bentuk dan jumlah soal, yaitu terdiri dari 40 kolom dan setiap kolom berisi deret angka 0-9.
- Cari tahu jumlah waktu yang tersedia. Biasanya untuk mengerjakan tes Kraepelin, penguji hanya menyediakan waktu sekitar 20 menit.
- Tulis identitas diri begitu kamu mendapatkan lembar tes. Pengisian identitas diri menjadi hal penting, mengingat banyak peserta yang gagal hanya gara-gara lupa menulis identitasnya.
- Dengarkan instruksi penguji terkait cara mengerjakan soal.
- Kerjakan urut dari kolom pertama, dan jumlahkan setiap dua angka dari bawah ke atas. Jika hasil penjumlahan berupa dua angka, maka yang perlu kamu tulis hanya angka satuan (buang angka depan dan hanya tulis angka belakang). Contoh, hasil penjumlahan 10, maka tulis 0 saja.
- Kerjakan soal perhitungan sebanyak mungkin dengan benar dan cepat. Pastikan hasil perhitungan di setiap kolom juga stabil, ya.
- Jika penguji sudah memberi instruksi “Pindah”, maka segera pindah ke kolom berikutnya. Jangan memaksakan diri untuk menyelesaikan kolom yang sudah habis waktu pengerjaannya karena akan berimbas pada hasil di kolom selanjutnya.
- Tetap tenang, berkonsentrasi, dan jaga ritme.
- Lebih baik lagi kalau kamu sudah sering latihan sebelum mengikuti tes Kraepelin. Semakin sering latihan, semakin cepat kamu mengerjakan soal penjumlahannya.
Tujuan Tes Kraepelin
Tujuan dari tes Kraepelin adalah mengetahui karakter dan performa seseorang dalam menyelesaikan tugas. Ada 4 aspek yang akan dilihat dari hasil tes Kraepelin, yaitu:
1. Mengetahui Tingkat Motivasi Seseorang
Sepandai apa pun kamu dalam bidang akademik akan percuma kalau kamu tidak memiliki motivasi yang kuat untuk menyelesaikan setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu. Nah, hasil tes Kraepelin untuk mengetahui motivasi seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan di tengah tekanan dan berbagai masalah yang mungkin saja terjadi.
2. Mengetahui Daya Tahan
Tes Kraepelin juga berguna untuk mengetahui daya tahan, fokus, dan konsentrasi tinggi yang dimiliki seseorang. Karena faktanya, memang dibutuhkan ketahanan mental yang tangguh untuk tetap bisa berkonsentrasi dan fokus mengerjakan soal di tengah tekanan dan keterbatasan waktu untuk menyelesaikan soal sebanyak mungkin dengan cepat, tepat, dan benar.
3. Mengukur Kemampuan Adaptasi
Aspek ketiga yang dicari tahu dari tes Kraepelin adalah kemampuan kamu dalam beradaptasi dengan situasi yang harus kamu hadapi untuk tetap bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Dalam hal ini, kamu harus mampu beradaptasi mengerjakan soal dengan baik dalam segala keterbatasan yang ada.
4. Menguji Cara Mengendalikan Emosi
Selain motivasi, ketahanan, dan kemampuan adaptasi, tes Kraepelin juga bisa menguji aspek emosi seseorang dan bagaimana orang tersebut mengendalikan emosinya saat harus bekerja dalam tekanan tinggi. Apalagi harus menyelesaikan tugas dalam waktu yang sangat singkat dan dituntut memberikan hasil kerja terbaik.
Bagaimana? Mudah-mudahan kamu paham ya dengan penjelasan tes Kraepelin di atas. Jika ingin mempelajari beragam jenis psikotes dalam pekerjaan, baca konten berikut ini: Mengenal Psikotes Kerja dan Jenis Tesnya