Apa saja informasi yang tidak perlu dimasukan dalam CV? Saat membuat Curiculum Vitae, kamu nggak perlu mencantumkan informasi yang berlebihan dan nggak relevan dengan posisi yang kamu lamar. Mencantumkan hal-hal yang nggak perlu berisiko membuatmu kehilangan kesempatan untuk lolos ke tahap selanjutnya. Baca penjelasan lengkapnya disini, yuk.
1. Mencantumkan Informasi yang Berlebihan
Dalam CV, kamu hanya perlu mencantumkan informasi yang relevan dengan posisi yang akan kamu lamar. Ingatlah bahwa rekruter mungkin bisa membaca CV dalam jumlah puluhan hingga ratusan setiap harinya. Jadi, kamu cukup masukkan informasi yang sekiranya sangat penting untuk diperhatikan pihak rekruter.
Sebagai contoh pada bagian riwayat pekerjaan, hanya cantumkan keterampilan yang relevan dengan posisi yang kamu tuju. Jika kamu memasukkan setiap detail, bahkan yang nggak sesuai, informasi penting bisa menjadi tidak terlihat. Jadi, fokuslah pada keterampilan yang membuat pihak rekruter langsung berpikir bahwa dialah kandidat yang saya cari.
2. Deskripsi yang Terlalu Panjang
Untuk menampilkan poin-poin penting, kamu bisa memanfaatkan bullet points dan memberikan gambaran besarnya saja. Hal ini bertujuan agar CV mudah dibaca. Selain itu, dengan kecanggihan teknologi saat ini, banyak perusahaan yang menggunakan sistem untuk memindai Curriculum Vitae sesuai dengan kata kunci yang mereka cari. Jadi, CV yang lolos, diuji berdasarkan peringkat kesamaan dengan persyaratan perusahaan.
Untuk meningkatkan peluang CV kamu lolos, kamu perlu menggunakan istilah yang sama dengan deskripsi pekerjaan. Jangan sertakan bagan atau gambar yang tidak bisa dideteksi sebagai teks dalam CV, karena berpotensi nggak terbaca oleh sistem.
3. Alamat Rumah Lengkap
Pada saat ini, dimana komunikasi lebih sering dilakukan lewat email atau telepon, maka penulisan alamat lengkap dalam CV dianggap nggak lagi diperlukan. Tapi, kalaupun ingin mencantumkan alamat, nggak perlu menuliskan alamat lengkap. Cukup cantumkan nama kota dan provinsi. Kamu bisa menempatkan alamat rumah di bagian identitas diri pada CV kamu.
4. Informasi Personal yang Nggak Perlu
CV adalah wadah untuk menunjukkan pencapaian dan keterampilan kamu untuk menarik perhatian HRD. Jadi, pastikan selalu mencantumkan informasi yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Bahkan jika kamu memiliki pengalaman yang menurut kamu adalah turning point dan mengubah karir kamu, cukup tuliskan secara singkat dalam CV. Kamu bisa menjelaskannya nanti pada tahap wawancara.
Kamu juga nggak perlu mencantumkan situasi keluarga, keyakinan agama, ataupun kecenderungan politik dalam CV. Fokuslah pada keterampilan profesional yang menjadikan kamu kandidat yang tepat untuk pekerjaan tersebut.
5. Penjelasan Terkait Minat dan Bakat yang Nggak Relevan
Terkadang, pihak rekruter juga ingin melihat kandidat dengan lebih personal. Jadi, kamu boleh saja mencantumkan minat dan bakat dalam CV. Tapi pastikan untuk menuliskan hal-hal yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Misalnya, jika kamu melamar pekerjaan sebagai dokter hewan. Menyebutkan bahwa kamu menyukai bekerja sebagai sukarelawan di penampungan hewan dapat menunjukkan komitmen kamu terhadap perawatan hewan.
Bagian minat dan bakat pada CV umumnya bersifat opsional. Semakin banyak pengalaman profesional yang kamu miliki, semakin nggak relevan untuk mencantumkan minat dan bakat dalam CV kamu.
6. Riwayat Pendidikan Terlalu Detail
Dalam penulisan CV, kamu hanya perlu mencantumkan informasi penting dan relevan sesuai dengan posisi yang akan kamu lamar. Kamu nggak perlu menuliskan riwayat pendidikan SD sampai SMP. Jangan lupa untuk menuliskan dari riwayat pendidikan terakhir yang kamu peroleh.
7. Format CV yang Sulit Dibaca
Gunakan format CV yang mudah dibaca oleh pihak rekruter. Jangan mengurangi ukuran font hanya untuk mencantumkan lebih banyak informasi di CV kamu. Hal ini malah membuat pihak rekruter kesulitan membaca informasi yang kamu cantumkan.
Perhatikan jumlah halaman yang wajar untuk CV kamu, prioritaskan pada keterampilan yang paling relevan, gunakan poin-poin atau pernyataan singkat, serta berikan ruang kosong untuk memberikan daya tarik visual. Tapi jangan menggunakan warna yang terlalu ramai/kontras. Gunakan juga font yang mudah dibaca dan pertimbangkan bagaimana CV kamu akan terlihat ketika di-print.
Sekarang kamu sudah paham kan bahwa nggak semua informasi perlu kamu masukkan dalam CV. Buatlah CV kamu semenarik mungkin sehingga dapat menonjolkan kelebihanmu dibandingkan kandidat lainnya. Untuk membuat pihak rekruter dapat langsung mengetahui kualifikasi kandidat, jangan lupa untuk cantumkan deskripsi diri. Cari tau lebih lanjut disini, yuk: Contoh deskripsi diri di CV.